Kamis, 26 Mei 2022

Komunikasi dalam Humas dan Keprotokolan

 

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF


A.  Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, atau communicare yang berarti “membuat sama”.
Beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli : 

a.       Menurut Harold Laswell
Komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa, berbicara apa, melewati media apa, terhadap siapa, serta apa dampaknya.
b.      Menurut Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
c.       Menurut William C. Himstreet dan Wayne M. Battynications
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui system biasa baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan.
d.      Menurut Forsdale
Komunikasi adalah suatu proses di mana suatu system dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakuan sesuai dengan aturan.
e.       Menurut Colin Cherry
Komunikasi adalah proses di mana pihak-pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.
f.       Menurut Kafried Knapp
Komunikasi adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan system symbol linguistic, seperti system symbol verbal (kata-kata) dan nonverbal.  System ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung atau tatap muka atau melalui media lain seperti tulisan, oral, dan visual.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berupa proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
    B. Lambang Komunikasi
Lambang komunikasi diartikan sebagai tanda yang mengandung arti dan digunakan dalam proses komunikasi. Lambang komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu lambang komunikasi umum dan lambing komunikasi khusus.
a.       Lambang komunikasi umum
1)      Lambang komunikasi mimic, yaitu dengan peniruan raut muka. Contoh: tersenyum, cemberut, dan melotot.
2)      Lambang komunikasi gerak-gerik, yaitu dengan menggunakan anggota badan. Contoh: mengangguk, menggeleng, dan menunjuk.
3)      Lambang komunikasi suara, yaitu dengan menggunakan pendengaran. Contoh: suara sirine,televise, lonceng, berteriak, dan lain-lain.
4)      Lambang komunikasi bahasa, yaitu dengan bahasa yang diucapkan. Contoh: nada lagu, irama, dan aksen.
b.      Lambang komunikasi khusus digunakan untuk mewujudkan motif komunikasi, misalnya tata rias, dekorasi, aneka warna dan tata lampu dalam sebuah film. 
     C. Unsur-unsur komunikasi

a.       Pengirim pesan (komunikator), yaitu orang atau pihak yang mengirim informasi.
b.      Penerima pesan (communicate/komunikan), merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan.
c.       Pesan (message), merupakan sesuatu yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan.
d.      Transmits, merupakan prosedur pengiriman pesan. Merupakan media yang dipakai dalam mengirim pesan.
e.       Response atau feed back, merupakan hasil akhir suatu komunikasi, yaitu reaksi atau tanggapan yang disampaikan.

    D. Bentuk-bentuk komunikasi

a.       Bentuk-bentuk komunikasi berdasarkan proses

1)      Komunikasi langsung

Komunikasi ini berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus, dan penggunaan isyarat, misalnya anda berbicara langsung kepada seseorang di hadapan anda.

2)      Komunikasi tidak langsung

Komunikasi ini menggunakan alat untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan. Misalnya menggunakan radio, buku, dam lain-lain.

b.      Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
1)      Komunikasi massa (mass communications)
Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar dan umumnya tidak dikenal.
2)      Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung, dikenal, dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
a)      Komunikasi kelompok kecil, yaitu komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka dan anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
b)      Komunikasi umum (public communications) adalah komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu per satu.
3)      Komunikasi perorangan
a)      Intrapersonal communications, yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu (dengn diri sendiri).  

b)      Interpersonal communications, yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Contoh: dialog, wawancara.


Komponen Dasar Komunikasi

Yang dimaksud dengan proses komunikasi adalah kombinasi dari berbagai tahap-tahap komunikasi yang masing-masing berpotensi menemui hambatan-hambatan komunikasi dalam rangka mencapai komunikasi yang efektif. Jalannya proses komunikasi beserta komponen-komponen komunikasi pendukungnya telah coba digambarkan oleh para ahli melalui model-model komunikasi. Yang dimaksud dengan model komunikasi adalah grafis yang dirancang untuk menjelaskan cara kerja dari berbagai variabel yang ada. Beberapa model komunikasi yang telah kita kenal adalah model komunikasi Aristotelesmodel komunikasi Lasswellmodel komunikasi Berlo, model komunikasi Shannon dan Weaver, model komunikasi Barlund, dan model komunikasi Schramm (Baca juga : Model Komunikasi Linear).

Proses komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen dan tahapan, yaitu source, message, encoding, channel, decoding, receiver, feedback, context, noise, dan effect.

1.Komunikator /Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/Sender)

Dalam proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi yaitu sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna. Yang dimaksud dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator harus memiliki sikap yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator adalah bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat bergantung pada siapa yang menjadi khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan komunikasi (Baca juga : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi) .

Dengan demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang harus kita pertimbangkan, diantaranya adalah :

kita harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
pesan yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran harus jelas.
kita juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
hasil apakah yang kita harapkan.

Jika sebagai komunikator kita tidak mempertimbangkan hal-hal di atas, maka proses komunikasi akan menemui kegagalan (Baca juga : Cara Menjadi Penyiar Radio).


2. Pesan (Message)

Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.

Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap untuk memulai proses komunikasi (Baca juga : Komunikasi Nonverbal – Proses Komunikasi Interpersonal – Etika Komunikasi Antar Pribadi).

3. Encoding

Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus dapat di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan dalam bentuk dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran mampu melakukan decode atau pesan tidak akan dapat dikirimkan.

Untuk dapat melakukan encode sebuah pesan, maka kita sebagai komunikator harus memikirkan apa yang komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran butuhkan agar dapat memahami atau melakukan decode sebuah pesan. Kita harus menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti dan konteks yang dikenal baik oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Orang yang melakukan encode disebut dengan encoder.

4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)

Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal. Dalam komunikasi modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi sebagian besar merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan lain-lain serta internet sebagai media komunikasi. Pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan (Baca juga : Pengertian Media Menurut Para Ahli – Media Komunikasi Modern – Media Massa Menurut Para Ahli),

5. Decoding

Decoding terjadi ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima pesan yang telah dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk melakukan decode sebuah pesan dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh, mendengarkan secara aktif, atau menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.

Jika sebagai komunikator kita menemui orang yang mengalami kesulitan atau kelemahan dalam keterampilan komunikasi, maka kita perlu untuk mengirim ulang pesan dengan cara berbeda. Atau, kita dapat membantu komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran untuk memahami pesan dengan cara memberikan informasi tambahan yang bersifat menjelaskan atau mengklarifikasi. Orang yang menerima pesan disebut dengan decoder.

6. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)

Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator (Baca juga : Komunikasi Asertif).

7. Umpan Balik (Feedback)

Apapun media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan, kita dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka dengan komunikate/penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan memberikan pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi secara tertulis maka kita dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui respon atau tanggapan yang kita peroleh dari komunikate/penerima pesan.

Dalam beberapa kasus, umpan balik memiliki peran yang tak ternilai dalam membantu kita sebagai komunikator untuk memperbaiki keterampilan komunikasi. Kita dapat belajar apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak sehingga kita dapat berlaku secara efisien ketika kita melakukan komunikasi di lain waktu.

[AdSense-A]

8. Konteks (Context)

Yang dimaksud dengan konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita melakukan komunikasi. Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan dimana komunikate/penerima pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur atau elemen seperti hubungan antara komunikator dan komunikate. Komunikasi yang kita lakukan dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama jika dibandingkan dengan ketika kita berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah konteks dapat membantu menentukan gaya kita berkomunikasi.

9. Gangguan (Noise)

Dalam proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam proses encode atau decode dapat mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam proses komunikasi dapat berupa gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau perilaku yang tidak biasa. Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa gangguan mental, gangguan psikologis, atau gangguan semantik. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan, penafsiran, atau penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.

10. Efek (Effect)

Yang dimaksud dengan efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak yang ditimbulkan komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap serta tingkah laku komunikate/penerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. Namun, apabila efek yang diharapkan oleh komunikator dari komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat dikatakan komunikasi menemui kegagalan.


Menurut Soeganda Priyatna (2004 : 13), efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi dapat kita lihat dari adanya pendapat pribadi, pendapat publik, ataupun pendapat mayoritas.

Pendapat pribadi adalah dampak yang ditimbulkan dari komunikasi dan dapat berupa sikap atau pendapat yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan tentang masalah tertentu.
Pendapat publik atau pendapat umum adalah suatu penilaian sosial tentang hal yang penting dan memiliki arti sebagai hasil dari tukar pikiran yang dilakukan oleh setiap individu secara sadar dan rasional. Pendapat publik umumnya ditujukan untuk mobilisasi massa.
Pendapat mayoritas adalah pendapat terbanyak dalam masyarakat atau publik.

Hambatan – hambatan Komunikasi

Salah satu komponen komunikasi yang dapat mengganggu jalannya proses komunikasi adalah gangguan atau noise. Gangguan atau hambatan komunikasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai gangguan dan hambatan dalam komunikasi antara komunikator dan komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang dikirimkan mengalami sedikit distorsi. Gangguan atau hambatan komunikasi dapat berupa gangguan atau hambatan fisik, gangguan atau hambatan psikologis, gangguan atau hambatan budaya, gangguan atau hambatan semantik, gangguan atau hambatan teknis atau melubernya informasi.


Berikut ini adalah beberapa jenis hambatan komunikasi yang sering terjadi, diantaranya:

Hambatan fisik terjadi manakala komunikator tidak dapat melihat komunikate secara fisik, misalnya karena letak geografi.
Hambatan psikologis terjadi karena setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, minat, dan motivasi yang karenanya dapat membuat masing-masing individu melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda. Perbedaan ini dapat menciptakan hambatan komunikasi.
Hambatan sosial budaya terjadi karena setiap individu memiliki latar belakang budaya yang berbeda sehingga akan berbeda pula ketika mengirimkan dan menerima pesan  (Baca juga :  Unsur Komunikasi Antar Budaya – Teori Komunikasi Antar Budaya).
Hambatan linguistik terjadi manakala dalam proses komunikasi kita memberika ekspresi yang tidak tepat, penafsiran yang tidak tepat, menggunakan kata-kata yang ambigu serta penggunaan kosa kata yang tidak sesuai.
Hambatan teknis terjadi manakala ketika kita sebagai komunikator menggunakan teknologi untuk mengirim pesan. Misalnya, tata suara yang buruk, sinyal video yang lemah, dan lain-lain (Baca juga : Jenis-jenis Penyiaran).
Hambatan luberan informasi terjadi manakala begitu banyaknya informasi yang ada namun kita memiliki keterbatasan dalam menyerap informasi yang ada.


Manfaat Mempelajari Komponen-Komponen Komunikasi

Kita telah mempelajari apa saja komponen yang mendukung berjalannya proses komunikasi. Tentunya mempelajari berbagai komponen komunikasi dapat memberikan manfaat bagi kita, diantaranya adalah :

Kita memahami pengertian komunikasi yang terkait dengan komponen-komponen komunikasi.
Kita memahami berbagai komponen dalam proses komunikasi.
Kita memahami gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi.

Demikianlah ulasan singkat tentang komponen-komponen komunikasi. Semoga memberikan wawasan dan pengetahuan tentang berbagai komponen yang mendukung jalannya proses komunikasi serta hambatan yang menyertainya.

Media Komunikasi Humas  

Definisi

Media komunikasi humas adalah segala bentuk media (sarana/saluran/channel) yang digunakan oleh seorang praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan mempublikasikan secara luas dengan tujuan agar produk/ jasa yang dipasarkan lebih  dikenal oleh masyarakat.

Macam-macam

Media komunikasi yang digunakan humas ada 2 macam, yaitu :
1) Media Komunikasi Komersial
    Berikut ini beberapa media yang banyak terdapat di masyarakat, antara lain:
    1. Surat kabar
    2. Majalah
    3. Siaran Radio
    4. Siaran Televisi
    5. Media Online
2) Media Yang dibuat Public Relations/Humas
    Berikut ini beberapa media yang sering dibuat oleh seorang praktisi humas/PR, antara lain:
    1. House Journal, adalah salah satu bentuk tertua dari hubungan masyarakat.
    2. Annual Report (Laporan Tahunan), merupakan laporan perkembangan dan pencapaian  yang berhasil diraih organisasi dalam setahun
    3. Company Profile, adalah gambaran tertulis tentang sebagian fakta perusahaan yang disajikan secara resmi
    4. Advertorial/Pariwara, merupakan gabungan antara iklan dan editorial. Iklan untuk mempromosikan sesuatu, sedangkan editorial membentuk opini.
    5. Brosure/Selebaran digunakan untuk menciptakan perhatian, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, dan memberikan lebih jauh, terkadang brosur digunakan sebagai kampanye persuasif dan digunakan dalam pameran buku sebagai literatur.
    6. Media Kits, merupakan media yang digunakan sebagai informasi awal tentang organisasi, konferensi press dan kasus krisis perusahaan.
    7. Media Sosial Online, adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, forum dan dunia maya.

Ciri-ciri

Ciri-ciri media komunikasi humas adalah siaran berita (news release) pada media cetak maupun elektronik, kelayakan berita, artikel, foto, yang kesemuanya harus sesuai dengan persyaratan redaksional dan beritanya sampai siap cetaknya.

Keunggulan dan Kelemahan

a. Media cetak
    keunggulan: dapat dibaca berkali kali, dapat membuat orang benar-benar mengerti
    kelemahan : lambat, tidak adanya audio, visual yang terbatas, biaya produksi yang cukup mahal
b. Media elektronik
    keunggulan : cepat, ada audio visual, menjangkau masyarakat secara luas  kelemahan : tidak ada pengulangan
c. Media online
    keunggulan : sangat cepat, mempunyai audio visual, praktis dan fleksibel
    kelemahan : tidak seakurat media lainnya
Tujuan Media Humas
1. Promosi & tingkatkan pemasaran
2. Komunikasi berkesinambungan
3. Tingkatkan kepercayaan publik
4. Tingkatkan citra perusahaan/organisasi

Komunikasi dalam Humas dan Keprotokolan

  TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF A.  Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau  communication  dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Latin...